DAUR PERTUMBUHAN FISIK


  1. PENDAHULUAN
            Untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai perkembangan anak,  perkembangan fisik dan mengulas perkembangan psikologis anak. Dalam hal ini perkembangan fisik sangat penting untuk dipelajari. Secara langsung maupun tidak langsung perilaku anak sangat mempengaruhi.  Secara langsung,  perkembangan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak/beraktivitas.  Secara tidak langsung,  perkembangan fisik ini mempengaruhi bagaimana anak memandang dirinya sendiri maupun orang lain, semua ini tercemin dari pola penyesuaian  diri anak.
  1. DAUR PERTUMBUHAN FISIK
            Daur atau siklus mempunyai arti penting bahwa pertumbuhan fisik tidak dapat dikatakan mengikuti pola ketetapan tertentu. Pertumbuhan terjadi secara bertahap/proses, dengan kata lain seperti naik turunnya gelombang, adakalanya cepat dan adakalanya lambat. Ada beberapa anak mengalami pertumbuhan secara cepat dan ada yang mengalami keterlambatan. Pola seperti ini sebetulnya menguntungkan, perkembangan ini sangat teratur dan ketat pada bayi ketika lahir berat tubuhnya 3, 8 kg dan pada usia 11 tahun berat badannya mencapai 24 kg.
            Dengan demikian pertumbuha dan perkembangan anak berlangsung secara teratur dan dapat diramalkan. Daur pertumbuhan tidak hanya fisik melainkan psikologisnya juga. Keduanya mempengaruhi pola perilaku anak
  1. DAUR PERTUMBUHAN UTAMA
            Dalam pertumbuhan anak ini dibagi menjadi 4 periode utama, 2 periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan 2 periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan  yang lambat. Saat periode pralahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhannya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama pascalahirnya, pertumbuhan memperlihatkan tempo yang lambat dan kemudian menjadi stabil ketika memasuki tahap remaja atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini terjadi pada usia 8-12 tahun.
            Pada usia 15 atau 16 tahun pertumbuhannya akan cepat kembali, biasanya disebut “ledakan  pertumbuhan pubertas”. Setelah itu akan disusul dengan periode tenang kembali sampai memasuki tahap dewasa.

  1. KEANEKARAGAMAN DAUR PERTUMBUHAN
            Pada kenyataan bahwa daur pertumbuhan fisik dapat dikatakan teratur dan dapat diramalkan, namun terjadi juga keanekaragaman. Menurut Johnston dan teman-temannya bahwa jadwal waktu pertumbuhan itu dikarenakan perbedaan gizi dan cara perawatan kesehatannya. Berikut pengaruh yang lazim terjadi pada daur  pertumbuhan :
1.      Kesukaran penyesuaian diri
Dalam pertumbuhan yang cepat akan membentuk pola penyesuaian diri yang dapat merusak emosionalnya, sedangkan pertumbuhan yang lambat akan membentuk penyesuaian diri yang lebih mudah.

2.      Kebutuhan Energi
Pertumbuhan yang cepat membutuhkan energi yang besar sehingga anak mudah lelah, membuat anak mudah tersinggung dan emosi, sedangkan daur pertumbuhan yang lambat, energinya dimanfaatkan untuk bermain atau kegiatan yang lainnya, sehingga anak akan terlihat ceria dan mudah dikendalikan.

3.      Kebutuhan Gizi
Zat makanan dengan gizi yang lebih, dibutuhkan dalam pertumbuhan yang cepat yaitu pada usia 2-3 bulan pertama.

4.      Kemampuan Mempertahankan Keseimbangan
Pada periode pertumbuhan yang lambat, secara alami akan mempertahankan keseimbangan dirinya dengan baik, sedangkan pertumbuhan yang cepat keseimbangannya akan terganggu, ini terlihat dari menurunnya nafsu makan, mudah lelah, gampang tersinggung dan pergaulannya secara sosial memburuk.

5.      kecanggungan
Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi dengan rasa canggung karena anak-anak sebelumnya memperlihatkan koordinasi yang baik tapi terlihat seperti anak yang lamban, tapi lama kelamaan kecanggungan itu akan menghilang dan digantikan dengan koordinasi motorik yang baik.
Ukuran dan Bangun tubuh
1.      Ukuran dan bangun tubuh diwarisi secara genetika dan akan mempengaruhi laju pertumbuhan.
2.      Anak yang punya bangun tubuh kekar biasanya akan cepat tumbuh dari pada yang mempunyai bangun tubuh kecil.
3.      Anak yang memperoleh imunisasi teratur merupakan faktor penting agar anak tumbuh cepat karena jarang sakit.
4.      Anak yang tenag akan tumbuh lebih cepat dari pada anak yang mengalami gangguan atau tekanan emosional.
5.      Musim atau Iklim juga mempengaruhi pertumbuhan anak.
6.      Anak kembar juga cenderung pertumbuhanya agak lambat dari pada anak yang tidak cepat
7.      Faktor kelamin yang mempengaruhi faktor pertumbuhan, biasanya anak laki lebih besar dari pada perempuan.

  1. BESAR KECILNYA UKURAN TUBUH
Besar kecilnya tubuh dipengaruhi oleh faktor keturuna dan lingkungan. Berikut faktor yang mempengaruhi faktor besar kecinya seseorang :
1.      Faktor keturunan
Dalam faktor ini pertumbuhan dipengaruhi karena hormon keturunan, jika hormon yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhannya maka anak akan lebih cepat besar tapi berbeda dengan orang yang kurang hormon keturunan maka ukuran tubuhnya lebih kecil.

2.      Faktor Lingkungan
Dalam faktor ini mempengaruhi pembentukan tubuh baik pralahir maupun pascalahir. Faktor yang mempengaruhi misalnya kekurangan gizinya,  merokok dan tekanan batin pada ibu hamil.Faktor-faktor itu yang mempengaruhi dari besar kecil tubuhnya.

  1. TINGGI BADAN
            Anak-anak dengan usia sebayanya akan mengalami tinggi badan yang berbeda-beda tapi sebenarnya mereka mengikuti aturan yang sama

  1. BERAT TUBUH
            Dalam hal ini ada beberapa faktor  yang mempengaruhi ukuran tubuh.Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh
1.      Pengaruh keluarga
Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi adalah faktor keturunan.
2.      Gizi
Dalam hal ini gizi yang didapat oleh anak sangat mempengaruhi ukuran tubuhnya.
3.      Gangguan emosional
Dalam hal ini anak yang sering mengalami gangguan emosional mengakibatkan berlebihan steroid adrenal,sehingga anak terhambat tercapainya ukuran tubuh.
4.      Jenis kelamin
Dalam hal ini anak laki-laki lebih berat dari pada anak perempuan kecuali saat anak berumur 12-15 tahun.
5.      Suku bangsa
Perbedaan berat dan tinggi tubuh sangat berkaitan dengan suku bangsa, misal anak-anak finlandia lebih besar dibandingkan anak-anak italia atau meksiko,biasanya anak-anak kulit hitam lebih langsing dari pada anak kulit putih.
6.      kecerdasan
Biasanya anak yang cerdas cenderung lebih gemuk dari pada anak yang kecerdasannya kurang.
7.      Status sosial ekonomi
Anak-anak dari keluarga yang status sosialnya rendah,cenderung lebih kecil dari pada yang lainnya.
8.      Kesehatan
Anak yang sehat biasanya memiliki tubuh yang lebih berat.
9.      Fungsi endokrin
Bila hormon ini bekerja normal maka ukuran tubuhnya kecil,sedangkan berlebihan maka anak itu mengalami kegemukan.
10.  Pengaruh pralahir
Kondisi ini sangat dipengaruhi pada waktu ibu hamil,misal kekurangan gizi dan tekanan batin.
11.  Pengaruh tubuh
Faktor ini dipengaruhi oleh ektomorf,nesomorf atau endomorf.

  1. TULANG
Pertumbuhan dan perkembangan tulang juga mempunyai makna psikologis bagi anak, karena pengerasan tulang akan sangat menentukan terjadinya kecelakaan, dan bentuk tulang akan mempengaruhi keseluruhan penampilan anak.
  1. OTOT DAN LEMAK
Perbandingan antara lemak dan otot secara langsung mempengaruhi perilaku anak, dan secara tidak langsung akan terungkap dalam sikap anak terhadap tubuhnya sendiri.
  1. GIGI
Ada lima faktor psikologis yang utama pada hal gigi. Gigi  dapat mempengaruhi emosi, dapat mengganggu keseimbangan tubuh, dan dipakai sebagai simbol keseimbangan tubuh.
  1. PERKEMBANGAN SUSUNAN SARAF
Pertumbuhan dan perkembangan susunan saraf sangat menentukan proporsi tubuh anak, penampilannya, derajat ketidakberdayaannya, pengalamannya, dan kemampuan kecerdasannya.
  1. PERUBAHAN PADA MASA REMAJA
Perubahan yang terjadi pada masa puber, yang akan mulai terjadi pada akhir masa kanak-kanak dan membutuhkan waktu 4 tahun untuk berkembang sempurna, akan terlihat dari besar kecilnya tubuh anak, proporsi tubuhnya,dan pertumbuhan serta perkembangan ciri utama dan kedua.
  1. PENYEBAB PERUBAHAN PADA TAHAP REMAJA
Perubahan pada masa puber akan tampak dari perubahan perilaku yang sangat merisaukan normal tidaknya tubuh. Pada beberapa anak perubahan seperti itu hanya terjadi sesaat, tetapi pada anak yang lain dapat berlangsung lebih lama.

  1. KEANEKARAGAMAN DALAM MASA PUBER
Karena perkembangan fisik dapat menimbulkan pengaruh psikologis dan fisik, pentingnya perkembangan itu bagi penyesuaian pribadi sosial anak telah mendorong diadakannya penelitian ilmiah yang ekstensif untuk mengetahui apa saja dan berapa lama pengaruhnya.
  1. BAHAYA PERKEMBANGAN FISIK
Dari sekian banyak bahaya perkembangan fisik yang diketahui paling umum adalah kematian, sakit, cacat tubuh, kekurangan gizi, gangguan keseimbangan tubuh, bentuk tubuh yang menyimpang, dan kesederhanaan penampilan anak.
  1. KESEDERHANAAN
Arti penting bahaya perkembangan fisik secara psikologi timbul dari kenyataan bahwa bahaya itu tidak hanya mempengaruhi perilaku anak tetapi dapat mempengaruhi bagaimana cara orang-orang yang berarti bagi anak memberikan tanggapannya terhadap anak-anak yang mengalami bahaya.

psikologi perkembangan


DAFTAR ISI

           
BAB I
PENDAHULUAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

A.  Latar Belakang Psikologi Perkembangan
B.  Pengertian Psikologi Perkembangan
C.  Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan

BAB II
PEMBAHASAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

A.  Periodesasi Perkembangan.
B.  Tinjauan perkembangan anak global

BAB  III
KESIMPULAN  PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

BAB IV
PENDAHULUAN PSIKOLOGI SOSIAL

A.  Latar Belakang Psikologi Sosial
B.  Rumusan Masalah

BAB V
PEMBAHASAN PSIKOLOGI SOSIAL

A.  Pengertian Psikologi Sosial
B.  Definisi-definisi Psikologi Sosial
C.  Ruang Lingkup Psikologi Sosial
D.  Metode-metode Psikologi Sosial

BAB VI
KESIMPULAN PSIKOLOGI SOSIAL

Daftar Pustaka Psikologi Sosial









BAB I
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Perkembangan memiliki sifat holistik (menyeluruh/kompleks) yaitu : terdiri dari berbagai aspek baik fisik ataupun psikis, terjadi dalam beberapa tahap (saling berkesinambungan), ada variasi individu dan memiliki prinsip keserasian dan keseimbangan.

Perkembangan Individu memiliki beberapa prinsip-prinsip yaitu: Never ending process (perkembangan tidak akan pernah berhenti), Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi (aspek emosional, aspek disiplin, aspek agama dan aspek sosial),Perkembangan mengikuti pola/arah tertentu (karena perkembangan individu dapat terjadi perubahan perilaku yang dapat dipertahankan atau bahkan ditinggalkan)
Perkembangan merupakan proses yang tidak akan berhenti dan setiap perkembangan memiliki tahapan tahapan yaitu : tahap dikenangkan, tahap kandungan, tahap anak, tahap remaja, tahap dewasa, dan tahap lansia, ada juga yang menggunakan patokan umur yang dapat pula digolongkan dalam masa intraterin, masa bayi, masa anak sekolah, masa remaja dan masa adonelen yang lebih lanjut akan disebut dengan periodesasi perkembangan.
B.  PENGERTIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Psikologi Perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu

C.   MANFAAT MEMPELAJARI  PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Ada beberapa manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan,diantaranya :
1.    Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia atau perkembangannya.
2.    Untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya
3.    Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu
4.    Agar dapat mempersiapkan diri menghadapi perubahan – perubahan yang akan di hadapi anak
5.    Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak.



BAB II
PEMBAHASAN


A.  PERIODESASI PERKEMBANGAN
Menurut beberapa ahli, ada beberapa fase atau periodesasi Perkembangan Individu,Yaitu:
1. Periodesasi  berdasarkan Biologis
2. Periodesasi berdasarkan didaktis
3. Periodesasi berdasarkan psikologis

1 Periodesasi yang berdasarkan Biologis
Periodesasi berdasarkan Biologis adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak, karena pertumbuhan bilogis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan seorang anak.
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah :
a) Kretschmer
Kretschmer membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) fase, yaitu:
1. Fullungsperiode I
Yaitu pada umur 0 – 3. Pada masa ini dalam keadaan pendek, gemuk,bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
2. Strecungsperiode I
Yaitu pada umur 3 – 7. Kondisi badan anak nampak langsing, sikap anak cenderung tertutup, sukar bergaul dan sulit didekati
3. Fullungsperiode II
Yaitu pada umur 7 –13. Kondisi fisik anak kembali menggemuk
4. Strecungsperiode II
Yaitu pada umur 13 – 20. Pada saat ini kondisi fisik anak kembali langsing
b) Aristoteles
Aristoteles merumuskan perkembangan anak dengan 3 (tiga) fase perkembangan yakni:
      1. Fase I
Yaitu pada usia 0 –7 yang disebut masa anak kecil dan kegiatan pada fase ini hanya bermain.
2. Fase II
Yaitu pada usia 7 –14 yang disebut masa anak atau masa sekolah dimana kegiatan anak mulai belajar di sekolah dasar
3. Fase III
Yaitu pada usia 14 – 21 yang disebut dengan masa remaja atau pubertas, masa ini adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa.
Aristoteles menyebutkan pada periodesasi ini disebut sebagai periodesasi yang berdasarkan pada biologis karena antara fase I dengan fase ke II itu ditandai dengan adanya pergantian gigi, sedangkan antara fase ke II dengan fase ke III ditandai dengan mulai bekerjanya organ kelengkapan kelamin.
c) Sigmund Freued
Freued membagi perkembangan anak menjadi 6 (enam) fase perkembangan yakni:
1. Fase Oral
Yaitu pada usia 0 – 1. Pada fase ini, mulut merupakan central pokok keaktifan yang dinamis.
2. Fase Anal
Yaitu pada usia 1 – 3. Pada fase ini, dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran.
3. Fase Falis
Yaitu pada usia 3 – 5. Pada fase ini, alat-alat kelamin merupakan daerah organ paling perasa  
4. Fase Latent
Yaitu pada usia 5 – 12/13. Pada fase ini, impuls-impuls cenderung berdada pada kondisi tertekan
5. Fase Pubertas
Yaitu pada usia12/13 – 20. Pada fase ini, impuls-impuls kembali menonjol. Kegiatan ini jika dapat disublimasikan maka seorang anak akan sampai pada fase kematangan
6. Fase Genital
Yaitu pada usia 20 ke atas, Pada fase ini, seseorang telah sampai pada fase dewas.
2. Periodesasi perkembangan yang berdasarkan didaktis
Periodesasi berdasarkan didaktis adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut.
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah :
a) Johann Amos Comenilus (Komensky)
Komensky membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) tahap, yaitu:
1. Scola Materna (sekolah ibu)
Yaitu pada usia 0;0 – 6;0 Pada fase ini, anak mengembangkan organ tubuh dan panca indra di bawah asuhan ibu (keluarga)
2. Scola Vermacula (sekolah bahasa ibu)
Yaitu pada usia 6 – 12 pada fase ini, anak mengembangkan pikiran, ingatan, dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah(bahasa ibu)
3. Scola Latina (sekolah bahasa latin)
Yaitu pada usia 12 – 18. pada fase ini, anak mengembangkan potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing.
4. Academia (akademi) adalah media pendidikan bagi anak usia  18 – 24
b) Jean Jeaques Russeau
Didalam bukunya yang terkenal yaitu “Emile eu du I’education” Jean Jeaques Russeau membagi tahapan perkembangan anak antara lain:
1. Pada usia 0 – 2 tahun adalah masa asuhan
2. Pada usia 2– 12 tahun adalah masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-alat indera.
3. Pada usia 12 – 15 tahun adalah masa perkembangan pikiran
4. Pada usia 15 – 20 tahun adalah masa pentingnya pendidikan serta pembentukan watak, kesusilaan juga pembinaan mental agama
c) Dr. Maria Montessori
Dr. Maria membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) tahap, yaitu:
1. Pada usia 1 – 7 adalah masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar dan alat indra.
2. Pada usia 7 – 12 adalah masa dimana anak sudah mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan ethisnya yang bersumber dari kata-kata hatinya dan dia mulai tahu kebutuhan orang lain
3. Pada usia 12 – 18 adalah masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
4. Pada usia 18 – 24 adalah masa pendidikan di perguruan tinggi, masa melatih anak akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berfikir secara jernih, jauh dari perbuatan yang tercela.
3. Periodesasi perkembangan yang berdasarkan Psikologis
Pada pembagian ini para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut pandang biologis ataupun didaktis. Sehingga para ahli mengembalikan masalah kejiwaan dalam kedudukan yang murni.
Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah :
a) Oswald Kroh
Kroh berpendapat bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak berjalan secara evolutiv.Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu mangalami kegoncangan (aktivitas revolusi), masa kegoncangan ini oleh Kroh disebut ‘Trotz Periode’,dan biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni trotz I sekitar usia 3/4 tahun. Trotz II usia 12 tahun bagi putri dan usia 13 tahun bagi laki-laki.
Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Dari lahir hingga trotz periode I disebut sebagai masa anak awal (0–3/4)
2. Dari Trotz periode I hinga Trotz periode II disebut masa keserasian bersekolah (3/4 – 12/13)
3. Dari trotz perioe II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan (12/13 – 21)
b) Charlotte Buhler
Charlotte membagi perkembangan anak menjadi 5 (lima) fase, yaitu :
1. Fase I (0 – 1), Pada fase ini perkembangan sikap subyektif menuju obyektif,
2. Fase II (1– 4), Pada fase ini makin meluasnya hubungan pada benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara subyektif.
3. Fase III (4– 8), Pada fase ini individu memasukkan dirinya kedalam masyarakat secara obyektif, adanya hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja,tugas serta prestasi.
4. Fase IV (8– 13), Pada fase ini mulai munculnya minat ke dunia obyek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar
5. Fase V (13– 19) Pada Fase ini, mulai menemukan diri yakin terhadap sikap subyektif dan obyektif

B.  TINJAUAN PERKEMBANGAN ANAK GLOBAL

Robert J. Havigust  meninjau perkembangan anak global yakni sebagai berikut:
No.
Umur
Keterangan
1
0 - 6
Masa infacy and early childhood
2
6 – 12
Masa midle childhood
3
12 – 18
Masa preadolescense and adolesence
4
18 – 35
Masa early adulthood yang terbagi atas early adulthood (18 –21) adulthood (21 – 35)
5
35 – 6
Masa middle age
6
6. 60
ke atas masa later life.



BAB III
KESIMPULAN

Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas, maka dapat muncullah pertanyaan manakah kiranya yang dianggap paling baik?
Dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata semua konsep atau teori yang telah di ungkapkan itu memiliki kebaikan dan kelemahannya masing-masing seperti tinjauan biologis itu akan terasa bermanfaat bagi anak-anak yang berumur di bawah 5 (lima) tahun dan tinjauan psikologis terasa baik sekali untuk menganalisa anak umur 5 (lima) tahun, di samping teori-teori tersebut pun terdapat keterkaitan yang tidak perlu dipersoalkan.
Dengan demikian teori-teori tersebut dapat diterapkan menurut situasi dan kondisi serta kepentingan dari pemakai.

BAB IV
PSIKOLOGI SOSIAL
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Para ahli dalam bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli psikologi sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit analisis mereka.
Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting. psikologi sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan budaya.Walaupun terdapat banyak kesamaan, para ahli riset dalam bidang psikologi dan   sosiologi cenderung memiliki perbedaan dalam hal tujuan, pendekatan, metode dan  terminologi mereka. Mereka juga lebih menyukai jurnal akademik dan masyarakat  profesional yang berbeda. Periode kolaborasi yang paling utama antara para ahli  sosiologi dan psikologi berlangsung pada tahun-tahun tak lama setelah Perang Dunia II. Walaupun ada peningkatan dalam hal isolasi dan spesialisasi dalam beberapa tahun terakhir, hingga tingkat tertentu masih terdapat tumpang tindih dan pengaruh di antara kedua disiplin ilmu tersebut.
B.  Rumusan Masalah
Menjelaskan Pengertian ,ruang lingkup dan metode – metode Pisikologi Sosial pada mahasiswa sebagai bahan kuliah.

BAB V
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Psikologi Sosial
Psikologi Sosial adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau pengaruh sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup  berbagai bidang  studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikologi sosial juga digunakan dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu.
Psikologi sosial juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini mulai di rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi yang sudah tersedia dalam disiplin ilmu sosial lainnya, seperti dari sosiologi dan antropologi misalnya konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran adalah konsep yang di ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang. Pengkajian psikologi social dan ruang lingkupnya akan dapat member gambaran tentang apa pengertian psikologi sosial dan apa saja yang menjadi objek dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang Lingkupnya merupakan pangkal otakuntuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk sosial.
B.  Definisi-definisi Psikologi Sosial
Menurut beberapa ahli, Psikologi Sosial dapat di definisikan sebagai berikut:
1.    Hubert Bonner
Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku   manusia.
2.    A.M . chorus
Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu masyarakat
3.    Michener & Delamater : 1999
Psikologi Sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari perilaku sosial manusia
4.    Gordon Allport : 1985
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran yang tidak langsung (implied)
5.    Davis O Sears
Psikologi Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami perilaku sosial, yakni :
a)      Bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social
b)      Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita
c)      Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
6.    Shaw & Costanzo : 1970
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.
7.    Berhm & Kassin
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu berpikir, merasa, dan bertingkah laku dalam setting sosial.

C.  Ruang Lingkup Psikologi Sosial
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a.       Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
b.      Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan,yang umumnya lebih
       tegas disebut psikologi hewan. 
Kesulitan lain dalam pembentukan teori psikologi sosial adalah menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut ini:
a)      jangkauan penerapan (comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau kepribadian teori ini dapat diterapkan.
b)      Keterbatasan ,yaitu sampai dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu timbul agar suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
c)      Keumuman (generality),sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan teori yang bersangkutan.
       Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya , dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu,kita dapat mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,termasuk psikologi sosial. (namun,tentu saja tidak selalu kalau kita bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu. Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengerti betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).
       Psikologi yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam bermacam-macam bidang ,misalnya dalam bidang pendidikan,dalam bidang indrusti atau perusahaan dan sebagainya. Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata banyak mendapat kesulitan ,oleh karena objek penyelidikannya adlah abstrak ,yang tidak dapat diselidiki secara langsung,tetapi diselidiki keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan bila kita mempelajari tentang angina,objeknya sendiri secara langsung tidak dapat dilihat ,namun dari keaktifannya ,bila ada daun yang bergerak atau debu beterbangan ,maka jelas ada ,seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.
       Jadi dalam mempelajari psikologi ini,kita akan membatasi diri pada tingkah laku manusia,karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara makhluk-makhluk yang lain.




D.  Metode – Metode Psikologi Sosial
Dalam psikologi sosial ada beberapa metode yang dilakukan secara empiris tidak seperti ketika psikologi sosial hanya dipikir dan direnungkan tanpa bukti dan fakt-fakta yang jelas, ada beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli
1.    Metode Eksperimen
Wilhem Wundt adalah yang pertama memakai dam mendasarkan metode ini kedalam psikologi sosial secara ilmiah, dalam metode ini ada beberapa syarat yang diajukan oleh Wilhem :
a)      kita harus dapat menetukan dengan tepat waktu terjadi gejala yang ingin kita selidiki
b)      kita harus dapat mengikuti langsung gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya sampai pada akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus
c)      tiap-tiap observasi (pengamatan) harus dapat kita ulangi dalam keadaan-keadaan yang sama
d)     kita harus mengubah-ubah dengan sengaja syarat- syarat keadaan eksperimen Maksud metode ini memanglah untuk menimbulkan dengan sengaja suatu gejala guna dapat menyelidiki berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatian yang khusus.
2.    Metode Survey
Dalam metode ini penyelidik mengumpulkan keterangan- keterangan seluas mungkin mengenai kelompok tertentu yang ingin dia selidiki, kebiasaan survey yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan angket untuk mendapatkan keterangan
3.    Metode Diagnotik-Psikis
Dalam mengumpulkan beberapa keterangan biasanay penyelidik tidak melakuakan dengan biasa, kadang perlu dilakukan uji test-test psikolgi yang dapat menggambarkan segi-segi psikologi yang lebih dalam mendapat keterangan.
4.    Metode Sosiometri
Morena adalah orang yang berjasa dalam metode ini karena  dialah yang menemukannya, yang mana metode ini merupakan metode baru dalam ilmu sosial dan terfokus untuk meneliti “intra-group- relations” atau saling berhubungan antara anggota kelompok di dalam suatu kelompok.


BAB VI
KESIMPULAN

Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya.  Sedangkan metode sosial antara lain :
a)      Metode Eksperimen,
b)      Metode survey,
c)      Metode Observasi,
d)      Metode diagnostik – psychis,
e)      Metode Sosiometri.
Untuk meningkatkah rasa Sosial maka Ilmu Psikologi sosial tidak hanya di pelajari oleh mahasiswa tapi di aplikasikan dalam hidupnya.