A.
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
mengadakan berbagai aktifitas baik fisik maupun psikis guna memenuhi kebutuhan
dan keinginan hidupnya secara maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan
sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah
karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Sejak manusia pertama ada, adalah sunatullah danya sifat untuk saling bergantung dan melengkapi kebutuhan antara
satu dengan
yang lain, hal
ini dimaksudkan agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah
tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama.
Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur,
merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang sejak awal dicitakan hingga terbentuklah satu sistem manajemen yang
disepakati untuk mengatur semua anggotanya.
Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan atau tata cara penting
dalam meneliti, menganalisa dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan
manajer. Pada manfaat yang lebih besar, diharapkan mampu memberikan sumbangan
terhadap rung lingkup dan perkembangan teori manajemen.
Salah satu teori manajemen yang
berkembang adalah teori manajemen modern.
B.
Sejarah
Munculnya Teori Modern
Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok
besar, yaitu :
1.
Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap /
seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan
isinya secara universal mempunyai sifat yang pasti serta tidak dipisahkan oleh
ruang dan waktu. Misal Fisika, Kimia, Biologi.
2.
Ilmu Sosial / Non Eksakta, yaitu ilmu yang memeplajari
seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek
kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misal ekonomi, psikologi,
hokum dan lain-lain.
3.
Ilmu Humaniora, yaitun kumpulan pengetahuan yang erat
hubungannya dengan seni. Missal seni tari, lukis, sastra, suara dan lain-lain.
Ilmu manajemen
merupakan salah satu ilmu social yang mulai berkembang tahun 1800, dengan
aliran atau teori klasik yang pertama kali muncul. Berkembangnya teori klasik
dengan banyak tokoh dan pandangan, masih memunculkan ketidakpuasan bagi
sekelompok dan tokoh yang lain sehingga muncul aliran atau teori baru yaitu
Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga perubahan kebutuhan yang serba cepat,
praktis dan efisien, munculahl kembali aliran atau teori baru yaitu manajemen
modern.
Munculnya
teori Modern lebih kepada aliran kuantitatif yang merupakan gabungan dari
Operation Research dan Management Science. Aliran ini merupakan berkumpulnya
para sarjana matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan
masalah-masalah yang lebih kompleks. Pada awalnya tim sarjana yang berasal dari
Inggris dan Amerika Serikat, yang lebih
dikenal dengan sebutan “OR Tema” digunakan untuk memecahkan masalah pada saat
perang. Dan sesudah perang Dunia II tim ini dimanfaatkan untuk memecahkan
masalah yang ruwet dalam bidang industry, seperti bidang transportasi dan
komunikasi.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang
member perhatian pada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok digunakan
untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab
masalah-masalah social individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian.
Kehadiran
teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research lebih diformasikan
menjadi aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan model-model dalam
memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, dapat
memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional bagi para manajer dalam
membuat keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer
organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran
modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan
produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan
berkembangnya ilmu ini juga memiliki sisi kelemahan.
C.
Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern
Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku
Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran
Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi).
Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan
pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran
Perilaku Organisasi antara lain :
a. Abraham
Maslow, yang mengemukakan
adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan
Hirarki Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia
dan dinamika motivasi.
b. Douglas
McGregor, yang terkenal karena
mengemukakan teori X dan teori Y.
c. Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan
teori dua factor.
Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990 :
177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor higiene
dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan
tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi
(prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk
memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.
Menurut Hezberg, faktor-faktor seperti
kebijakan, administrasi perusahaan, dan gaji yang memadai dalam suatu pekerjaan
akan menentramkan karyawan. Bila faktor-faktor ini tidak memadai maka
orang-orang tidak akan terpuaskan (Robbins,2001:170).
Menurut hasil penelitian Herzberg ada
tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan (Hasibuan,
1990 : 176) yaitu :
a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang
mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati
pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.
b. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang
bersifat embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan,
istirahat dan lain-lain sejenisnya.
c. Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada
lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
Herzberg menyatakan bahwa orang
dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan
kebutuhan, yaitu :
a. Maintenance Factors. Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan
hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan
ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini
akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
b. Motivation Factors. Adalah faktor motivator yang menyangkut
kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan
pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi
yang berkaitan langsung denagn pekerjaan.
d. Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan
kisi-kisi manajerial (managerial grid).
Menurut
Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan sebagai gaya
yang ekstrim, sedangkan lainnya hanya satu gaya yang dikatakan ditengah-tengah
gaya ekstrims tersebut. Gaya kepemimpinan dalam managerial gris itu antara lain
sebagai berikut:
a. Gris 1. manager sedikit sekali
usahanya untuk memikirkan orang-orang yang bekerja dengan dirinya, dan
produksinya yang seharusnya dihasilkan oleh organisasinya. Dalam menjalankan
tugas manager dalam gris ini menganggap dirinya sebagai perantara yang hanya
mengkominikasikan informasi dari atasan lepada bawahan.
b. Gris 2. Manager mempunyai rasa
tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksinya maupun orang-orang
yang bekerja dengannya. Dia mencoba merencanakan semua usaha-usahanya dengan
senantiasa memikirkan dedikasinya pada produksi dan nasib orang-orang yang
bekerja dalam organisasinya. Manager yang termasuk gris ini dapat dikatakan
sebagai “manager tim” yang riel (the real team manager). Dia mampu untuk
memadukan kebutuhan-kebutuhan produksi dengan kebutuhan=kebutuhan orang-orang
di organisasinya.
c. Gris 3. Ini gaya kepemimpinan dari
manager, ahíla mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk selalu
memikirkan orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Tetapi pemikirannya mengenai
produksi rendah. Manager semacam ini sering dinamakan pemimpin club (the
Country club management), Manajer ini berusaha menciptakan suasana
lingkungan yang semua orang bias bekerja rilek, bersahabat, dan bahagia bekerja
dalam organisasinya. Dalam suasana seperti ini tidak ada satu orang pun yangmau
memikirkan tentang usaha-usaha koordinasi guna mencapai tujuan organisasi.
d. Grid 4. Ini kadangkala manajer
disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas secara otokratis (autocratictask
managers). Manager semacamini hanya maua memikirkan tentang usah
peningkatan efisiensi pelaksanaan verja, tidak mempunyai atau hanya sedikit
rasa tanggung jawabnya pada orang-orang yang bekerja dalam organisasinya.dan
lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih menonjolkan otokratisnya.
e. Gris 5. Dalam hal ini manager
mempunyai pemikiran yang médium baik pada produksi maupun pada orang-orang. Dia
berusaha mencoba menciptakan danmembina moral orang-orang yang bekerja dalam
organisasi yang di pimpinnya, dan produksi dalam tingkat yang memadai, tidak
terlampau mencolok. Dia tidak menciptakan target terlampau tinggi sehingga
sulit dicapai, dan berbaik hati mendorong orang-orang untuk bekerja lebih baik.
a. Rensistlikert, yang telah mengidentifikasi
dan melakukan penelitian secara ekstensive mengenai Empat
Sistem Manajemen, diantaranya Exploitif-Otoritatif sampai Partisipatif
Kelompok.
b. Fred Feidler, yang menyarankan pendekatan Contingency pada
studi Kepemimpinan
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan
prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
c. Chris Argyris, yang memandang
organisasi sebagai sistem social atau sistem hubungan antar budaya.
d. Edgar Schein, yang banyak
meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-lainnya.
Prinsip-prinsip Dasar
Perilaku Organisasi dalam Manajemen Modern yang dikemukakan oleh beberapa tokoh
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat
(peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan
konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Perkembangan aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management
Science atau manajemen Operasi), ditandai dengan berkembangannya tim riset
operasi (operation research) dalam pemecahan masalah-masalah industry di
Inggris pada Perang Dunia ke-2. Riset operasi kemudian diformulasikan dan
disebut aliran Management Science yang berfungsi untuk Penganggaran Modal,
Manajemen aliran kas, Scheduling production, pengembangan strategi produksi,
perencanaan pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang
optimal dan lain-lain.
D. Aplikasi Teori Aliran modern Pada
Kehidupan Manusia
Pada
aplikasi manajemen yang diterapkan pada tiap perusahaan dan organisasi
berbeda-beda. Perbedaan mencolok terjadi pada perusahaan berskala besar dengan
perusahaan kecil bahkan home industry.
Perubahan kondisi ekonomi global disiasati oleh para manajemen dengan
menggunakan satu teori atau menggabungkan beberapa teori manajemen yang paling
sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.
Banyak perusahaan yang telah mengaplikasikan
teori modern dalam sistem manajemennya, terutama untuk berbagai
kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow,
penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya
manusia dan sebagainya. Hal ini untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya.
Meskipun teori ini memiliki kelemahan karena sisi kemanusiaan yang mulai
tergeser.
Guna
meminimalisir kekurangan dari teori ini, banyak perusahaan menggabungkan
beberapa teori manajemen baik klasik, neo klasik maupun modern. Pencapain
tujuan bersama organisasi dapat terakomodir, sehingga diharapkan kepuasan dapat
dicapai oleh masing-masing anggota dari suatu organisasi atau perusahaan.
6 komentar:
Terimakasih, ini sangat membantu :)
terimakasih, ini sangat jelas dan mendetail
terimakasih.. sangat bagus
terima kasih tp hemat saya i edit dulu asal jgn copas
sumbangan pemikiran nya mana
tuliasannya bagus.. sangat membantu memahami manajemen. tks wass
Posting Komentar